LEMBAR PRAKTEK UJI KOMPETENSI
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2018-2019
RANGKAIAN FLIP FLOP
OLEH:
YOGI AS SHIDDIQ
JURUSAN ELEKTRONIKA INDUSTRI
SMKN 1 SOREANG
2018
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat serta taufik dan hidayahnya ,sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini. Dengan tujuan untuk memenuhi tugas atau Uji Kompetensi semester ganjil 2018/2019, tujuan pembuatan laporan ini untuk memperdalam atau menambah wawasan tentang Rangkaian Flip Flop. Penyusunan laporan ini atau makalah ini tidaklah mungkin terwujud apabila tidak mendapat bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Tidak luput pada kesempatan ini ingin mengucapkan rasa terima kasihpada berbagai pihak. Penyusun menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Laporan ini semoga dapat menjadi evaluasi dan tolak ukur kami dalam melaksanakan sistem pembelajaran selama ini dan menjadi perbaikan untuk kedepannya. Walau demikian besar harapan penyusun semoga laporan ini bermanfaat.
Cangkuang, 06 November 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Tujuan 3
1.3 Rumusan Masalah 4
1.4 Pembahasan Masalah 5
BAB II DASAR TEORI 6
2.1 Dasar Teori 6
2.2 Ringkasan Materi 6
2.3 Prinsip Kerja Rangkaian Lampu Flip Flop 12
BAB III METODE PRAKTIKUM 13
3.1 Blok Diagram 13
3.2 Spesifikasi Alat Dan Bahan 13
3.3 Perangkat Keras 17
3.4 Flowchart(Diagram Alir) 17
3.5 Cara Pembuatan 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 20
4.1 Pembahasan 20
4.2 Perhitungan 20
4.3 Cara Penggunaan Kerja Flip Flop 20
a) Kesimpulan 21
b) Saran 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Flip-flop merupakan rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial. Flip – Flop juga merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari 2 elemen aktif (transistor) yang kerjanya saling bergantian.
Ada banyak fungsi flip-flop diantaranya yaitu dapat menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa dan menyerempakan/mensinkronkan rangkaian aritmatika. Ada banyak macam – macam jenis flip – flop. Pada percobaan ini natntinya kita dapat mengetahui dan memahami prinsip kerja dari flip – flop.
Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang memiliki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip Flop merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan keluarannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran) yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Rangkaian flip flop ini untuk
1) Siswa dapat merangkai dan menganalisis lampu flip flop
2) Siswa dapat mengetahui cara kerja rangkaian flip flop
3) Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian flip-flop.
4) Siswa bisa merangkai sendiri rangkaian flip flop
5) Siswa dapat membuat rangkaian flip flop
1.3 Rumusan Masalah
2. Bagaimana Cara melayout PCB
3. Bagaimana cara melarut PCB
4. Mengapa rangkaian flip flop bermanfaat di masyarakat
1.4 Pembahasan Masalah
2. Pertama tama gambar rangkaian flip flop pada kertas , setelah itu salin gambar dengan kertas karbon pada PCB dengan posisi mirror
3. Masukan pelarut PCB pada tempat / wadah sesuai kebutuhan lalu tambahkan air secukupnya setelah itu goyangkan wadah tersebut sampai PCB berbeda warna
4. Karena rangkaian flip flop sangat efisien di gunakan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Dasar Teori
Resistor
Transistor
LED(Light Emitting Dioda)
Profil Penulis
Nama Lengkap : Yogi As Shiddiq
Email : yogiasshiddiq@gmail.com
Akun Facebook : Yogi As Shiddiq
Alamat sekolah : SMKN 1 Soreang
Status : Pelajar
Ig : @yyogii_
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2018-2019
RANGKAIAN FLIP FLOP
OLEH:
YOGI AS SHIDDIQ
JURUSAN ELEKTRONIKA INDUSTRI
SMKN 1 SOREANG
2018
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat serta taufik dan hidayahnya ,sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini. Dengan tujuan untuk memenuhi tugas atau Uji Kompetensi semester ganjil 2018/2019, tujuan pembuatan laporan ini untuk memperdalam atau menambah wawasan tentang Rangkaian Flip Flop. Penyusunan laporan ini atau makalah ini tidaklah mungkin terwujud apabila tidak mendapat bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Tidak luput pada kesempatan ini ingin mengucapkan rasa terima kasihpada berbagai pihak. Penyusun menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Laporan ini semoga dapat menjadi evaluasi dan tolak ukur kami dalam melaksanakan sistem pembelajaran selama ini dan menjadi perbaikan untuk kedepannya. Walau demikian besar harapan penyusun semoga laporan ini bermanfaat.
Cangkuang, 06 November 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Tujuan 3
1.3 Rumusan Masalah 4
1.4 Pembahasan Masalah 5
BAB II DASAR TEORI 6
2.1 Dasar Teori 6
2.2 Ringkasan Materi 6
2.3 Prinsip Kerja Rangkaian Lampu Flip Flop 12
BAB III METODE PRAKTIKUM 13
3.1 Blok Diagram 13
3.2 Spesifikasi Alat Dan Bahan 13
3.3 Perangkat Keras 17
3.4 Flowchart(Diagram Alir) 17
3.5 Cara Pembuatan 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 20
4.1 Pembahasan 20
4.2 Perhitungan 20
4.3 Cara Penggunaan Kerja Flip Flop 20
a) Kesimpulan 21
b) Saran 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Flip-flop merupakan rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial. Flip – Flop juga merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari 2 elemen aktif (transistor) yang kerjanya saling bergantian.
Ada banyak fungsi flip-flop diantaranya yaitu dapat menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa dan menyerempakan/mensinkronkan rangkaian aritmatika. Ada banyak macam – macam jenis flip – flop. Pada percobaan ini natntinya kita dapat mengetahui dan memahami prinsip kerja dari flip – flop.
Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang memiliki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip Flop merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan keluarannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran) yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Rangkaian flip flop ini untuk
1) Siswa dapat merangkai dan menganalisis lampu flip flop
2) Siswa dapat mengetahui cara kerja rangkaian flip flop
3) Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian flip-flop.
4) Siswa bisa merangkai sendiri rangkaian flip flop
5) Siswa dapat membuat rangkaian flip flop
1.3 Rumusan Masalah
2. Bagaimana Cara melayout PCB
3. Bagaimana cara melarut PCB
4. Mengapa rangkaian flip flop bermanfaat di masyarakat
1.4 Pembahasan Masalah
2. Pertama tama gambar rangkaian flip flop pada kertas , setelah itu salin gambar dengan kertas karbon pada PCB dengan posisi mirror
3. Masukan pelarut PCB pada tempat / wadah sesuai kebutuhan lalu tambahkan air secukupnya setelah itu goyangkan wadah tersebut sampai PCB berbeda warna
4. Karena rangkaian flip flop sangat efisien di gunakan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Dasar Teori
Rangkaian Flip Flop merupakan rangkaian yg memakai trigger, karenanya akan menghasilkan angka logic berupa 1 dan 0 disaat keluarnya. Keadaan ini terjadi karena pengaruh apabila keduanya ataupun salah satu dari angka tersebut dimasukkan. Kapasiatasnya sendiri adalah satu bit. Namun hal ini hanya berlaku apabila salah satu dr daya mereka masing terhubung ataupun terpasang. Rangkaian Flip Flop bila dibandingkan dengan fungsi dari gerbang logic dasar serta kombinasi adalah sangat jauh berbeda. Penyebabnya adalah karena keluaran dr flip flop itu sering menggantung di keadaan awal. Keadaan ini dapat juga bisa menjadikan keluarannya menjadi kondisi memory atau tidak berubah keluarannya. Nah inilah yang menjadi penyebab kenapa flip flop itu lebih sering dipakai untuk elemen memori.
Prinsip kerja dari rangkaian flip flop dibandingkan dengan prinsip dari kerja transistor sebagai saklar adalah sama, yaitu apabila rangkaiannya diberi tegangan maka salah-satu dr kondisi transistornya menjadi hidup. Keadaan ini pula memiliki ketergantungan kepada kapasitor yang memiliki ketinggian muatan yang lebih jika dibandingkan dengan komponen lainnya. Bila lebih diperinci lagi, sebuah kapasitor yang ketinggian muatannya lebih akan menyebabkan lepasnya muatan listrik lebih dulu kemudian terjadi hubungan antara kaki transistor dengan kapasitor yg kondisinya sedang on.
2.2 Ringkasan Materi
Resistor
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium.
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
Merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm:
Satuan
Ohm (simbol: Ω) adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama GeorgeOhm.
Satuan yang digunakan prefix :
Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ KΩ = 1 000Ω
Mega Ohm = MΩ MΩ = 1 000 000
Komposisi karbon
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
Film karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar.[1] Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v.[2]
Film logam
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1ÎĽvolt/°C, desah -42 dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08ÎĽH, kapasitansi 0.5pF[3].
Warna Pita Ke -1 Pita KE-2 Pita ke 3 Pita ke4
(toleransi)
Hitam 0 0 × 100
Cokelat 1 1 ×101 ± 1% (F)
Merah 2 2 × 102 ± 2% (G)
Jingga 3 3 × 103
Kuning 4 4 × 104
Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% (D)
Biru 6 6 × 106 ± 0.25% (C)
Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% (B)
Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% (A)
Putih 9 9 × 109
Emas × 10−1 ± 5% (J)
Perak × 10−2 ± 10% (K)
Kosong ± 20% (M)
Penandaan resistor
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.
Transistor
Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor jenis nya ada 2 macam NPN dan PNP
Jenis NPN Jenis PNP
Apa saja kaki-kaki pada transistor bipolar? Pada transistor bipolar akan dikenal dengan istilah kaki basis, kolektor, dan emitor
Kaki Kolektor
kaki kolektor merupakan kaki transistor yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya elektron setelah sebelumnya diatur oleh kaki basisnya
Kaki Basis
Kaki basis merupakan kaki transistor yang berfungsi untuk mengatur jalannya aliran elektron yang akan mengalir dari kaki emitor ke kaki kolektor besar kecilnya arus elektron diatur melalui kaki ini. Perlu diingat bahwa arus elektron berbeda dengan arus listrik
Gambar 2 contoh transistor bc548
Kaki Emitor Kaki emitor berfungsi sebagai tempat berkumpulnya arus elektron sebelum diatur oleh kaki basis
Fungsi transistor yang paling utama adalah sebagai penguat arus , tegangan, daya dan frekuensi.
ELCO (Elektrolik Condensator)
Yaitu Condensator yang dibuat dari bahan cairan elektrolit/ cairan yang mampu menghantarkan arus listrik
Simbol sbb:
Elco termasuk komponen pasif prinsip kerjanya seperti ember yang bocor . Fungsinya untuk menyimpan muatan atau tegangan seperti pada Elco 4,7mf/125V Elco mampu menyimpan muatan sebesar 4,7mf dengan kapasitas tegangan 25V berpolaritas positif dan negatif, apabila diberi tegangan lebih dari 25V, maka elco tersebut akan meledak/ tegangannya terbalik polaritasnya apabila tegangan positif diberi tegangan negative maka elco akan meledak
Fungsi elco dalam suatu rangkaian elektronika yaitu di pakai untuk mengetahui nilai kapasitas sebuah elco didalam satuan uf (mikro farad). Fungsi elco biasanya sering di sebut sebagai kapasitor polar. Dalam kapasitor polar mempunyai dua kutub yang berlainan pada setiap kakinya, sehingga didalam pemasangan komponen ini tidak bisa terbalik maupun salah didalam pemasangan.
Elco atau kondensator/kapasitor elektrolit yaitu komponen yang mempunyai dua kaki, yakni kaki ( – ) dan kaki ( + ). Fungsi elco juga bisa di sebut sebagai penyimpan arus listrik searah dc. Rangkaian elco biasanya di gunakan dalam rangkaian apa saja, misalnya pada power supply regulator dan rangkaian lainnya. Kapasitor elco di bagi jadi 2 type, yakni kapasitor polar dan kapasitor bipolar / non polar. Pembagian ini didasarkan pada polaritas ( kutub positif dan negatif ) dari masing-masing kapasitor.
Cara Mengetahui Elco Rusak Atau Tidaknya
Komponen elco juga dapat mengalami kerusakan, seandainya kerusakan tidak di ketahui maupun elco meletus maka untuk mengetesnya dapat kita gunakan avometer. Cara pemakaian avometer yaitu dengan menghubungkan kabel avo ke kaki elco, jika elco normal, jarum pada avometer akan menunjuk ke atas kemudian perlahan lahan akan turun sampai nilai 0. Bila komponen elco rusak, maka jarum pada avometer tidak dapat turun dan tetap naik ke atas.
LED(Light Emitting Dioda)
LED adalah Dioda yang memancarkan cahaya,
LED singkatan dari Light Emitting Dioda
Simbol :
LED merupakan komponen yang akan menyala, jika dilewati tegangan dan arus yang sesuai. Lampu LED ada banyak warna ,setiap warna berbeda antara tegangan dan arus satu sama lain.
Infra Merah : 1,6 Volt
Merah : 1,8 Volt – 2,1 Volt
Orange : 2,2 Volt
Kuning : 2,4 Volt
Hijau : 2,6 Volt
Biru : 3,0 Volt – 3,6 Volt
Putih : 3,0 Volt – 3,6 Volt
Ultraviolet : 3,5 Volt
Fungsi LED adalahh apabila arus yang melewati LED maka LED akan menyala (memancar) akan memancarkan spektrumnya sehingga digunakan sebagai indicator(cirinya)
2.3 Prinsip Kerja Rangkaian Lampu Flip Flop
Rangkaian lampu atau lipat beberapa panggilan biasa ke Lampu Flip-Flop adalah Multivibrator-astabil (Multivibrator tak stabil). Transistor di set kedua hal ini untuk mengirimkan dan pada gilirannya sehingga LED D1 dan D2 akan menghidupkan dan mematikan secara bergantian. Flame-kecepatan mematikan LED ditentukan oleh ukuran kapasitor C1 dan C2. Semakin besar nilai kapasitor perlahan akan mengubah frekuensi-nyala lampu LED yang kedua keluar. Dengan nilai C1 = C2 kemudian api akan keanaeragaman LED1 dan LED2-out dengan frekuensi yang sama.
Tegangan yang dibutuhkan adalah 9 VDC. Jika menggunakan sebagian daya 3 Volt (2 buah baterai 1,5 Volt), R1 dan R2 dapat diabaikan dan kaki katoda LED masing-masing langsung terhubung ke kaki kolektor transistor terkait.
Pada dasarnya, Flip-flop bekerja berdasarkan prinsip kerja transistor sebagai saklar. Jika Rangkaian tersebut diberi tegangan maka maka salah satu dari transistor akan berada dalam kondisi on. Kondisi ini akan tergantung pada kapasitor mana yang memiliki muatan lebih tinggi dibanding dengan kapasitor lain. Kapasitor yang memiliki muatan lebih tinggi akan melepaskan muatan listrik lebih dahulu sehingga transistor yang kaki basisnya terhubung dengan kapasitor tersebut akan berada dalam kondisi on sementara transistor tersebut on akan menyebabkan kapasitor yang terhubung dengan kaki kolektor akan terisi muatan, jika salah satu transistor dalam kondisi on maka transistor yang lain akan berada dalam konsi off hal ini akan berlaku terus menerus secara bergantian sehingga terjadilah pergiliran nyala lampu yang disebut lampu flip-flop.
Coba kita mulai dengan Tr1, Jika Tr1 dalam kondisi on (disebabkan C1 melepas muatan) maka kolektor dan emitor akan terhubung sehingga Lampu D1 mendapat arus listrik sehingga D1 menyala, pada saat yang sama C2 mengisi muatan, setelah penuh maka C2 melepas muatan sehingga Tr2 sekarang berada dalam kondisi on sementara Tr1 berubah ke kondisi off. Pada saat Tr2 dalam kondisi on akan menyebabkan kolektor dan emitor terhubung sehingga lampu D2 mendapat arus listrik dan menyala, pada saat yang sama C1 mengisi muatan, demikian seterusnya selama rangkaian flip-flop ini mendapat arus listrik, maka peristiwa tersebut akan berulang. Sementara fungsi resistor dalam rangkaian ini adalah untuk memberi bias tegangan pada kaki basis dari masing-masing transistor.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Blok Diagram
3.2 Spesifikasi Alat dan bahan
Alat :
1. Solder
Solder Merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada PCB.
Solder mengubah energi listrik menjad energi panas. Solder banyak jenis dan beragam bentuknya, umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol pengatur susu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk membuat kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki kaki komponen pada papan PCB. Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau menyebabkan komponen lain ikut terlepas.
2. Avometer
Avometer merupakan singkatan dari Ampere(arus listrik), Volt(tegangan listrik) baik AC maupun DC dan Ohm(resistansi/hambatan). Kebanyakan multimeter baik analog maupun yang manual biasanya terdapat selector untuk memilih jenis ukur sekaligus range pengukuran.
Avometer berfungsi untuk
Mengukur tegangan listrik AC (PLN)
Mengukur tegangan listrik DC (baterai,aki dll)
3. Atraktor (Penyedot Timah)
Alat penyedot timah digunakan sebagai alat bantu dalam melepaskan atau mencabut komponen elektronik dari PCB yang telah terpatri kuat.
4. Tang Potong
Tang adalah alat yang digunakan untuk memegang benda kerja. Tang terbuat dari baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras
Tang Potong khusus dipakai untuk memotong kawat/kabel
5. Bor Listrik (mini dril)
Gambar 3.2.1 Bor Duduk Gambar 3.2.1 Bor Listrik
Bor adalah alat yang digunakan untuk melubangi dan memotong kayu. Alat ini dipakai oleh tukang kayu, tukang bangunan, dan tukang uki
6. Cutter
Pisau Cutter adalah alat bantu yang digunakan untuk memotong sebuah benda
Bahan :
1. PCB
PCB berfungsi sebagai tempat lelehan timah dan untuk meletakkan komponen komponen yang akan dihubungkan
2. Tenol/ Timah
Timah berfungsi sebagai penempel komponen yang dihubungkan
3. Baterai 9 V
Baterai digunakan sebagai sumber tegangan yang akan digunakan dalam rangkaian flip flip kali ini.
4. Resistor
Gambar 3.2.3 Resistor 10KΩ Gambar 3.2.4 Resistor 330Ω
5. LED
Led 2 buah diperlukan untuk rangkaian flip flop
6. Kapasitor 47µF / 50V
Kapasitor / ELCO yang akan digunakan dalam rangkaian flip flop diperlukan 2 buah, untuk penampung / penyimpan muatan
7. Transistor BC 548
Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
3.3 Perangkat Keras
Perangkat elektronika merupakan perangkat keras yang kompleks dimana suatu perangkat terdiri dari puluhan bahkan ratusan komponen elektronika seiring dengan perkembangan teknologi dan desakan oleh kebutuhan pasar dalam produksi perangkat elektronika ,maka dikembangkan suatu perangkat elektronika yang mengintegrasikan semua atau sebagian komponen elektronika dalam suatu perangkat ini akan menjadi sebuah perangkat ini akan menjadi sebuah perangkat yang efisien dan fleksibel
3.4 Flow chart Atau Diagram Alir
3.5 Cara Pembuatan
A. Proses PCB
1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan semua alat dan bahan berada dalam kondisi yang baik.
2. Buatlah skematik rangkaian flip flop di kertas
3. Kemudian pindahkan(gambarkan) skematik diatas papan PCB polos dengan menggunakan spidol permanen. Seperti gambar dibawah ini:
Gambar 3.5.1 Skematik Gambar 3.5.2 Skema pad a PCB
4. Pastikan jalur – jalur rangkaian tergambar dengan rapi dan sesuai dengan skematik diatas
5. Setelah itu larutkan PCB tersebut dengan Feri Clorida selama 10 menit.
6. Kemudian angkatlah papan PCB tersebut jika semua tembaga yang tidak diberi spidol terlarut
7. Setelah itu larutkan hasil spidol tadi dengan thinner, hingga PCB tinggal rangkaian yang berupa tembaga(Bersih dari spidol)
B. Pengeboran PCB
1. Persiapkan bor dan mata bor 0.8 mm untuk melubangi titik titik komponen pada PCB
2. Lakukan pengeboran dengan posisi bor tegak lurus terhadap PCB dan borlah sesuai dan berada pada posisi tengah pada titik titik skematik.
3. Bersihkan kotoran kotoran yang menempel pada PCB dari hasil pengeboran tadi
C. Penyolderan Komponen di PCB
1. Lakukan penyolderan komponen sesuai dengan skematik diatas
2. Telitilah pada saat penyolderan, jangan sampai ada solderan yang menyatu dengan rangkaian yang tidak searah(sejenis)
3. Potonglah ujung kaki komponen yang sudah di solder agar tidak terjadi hubungan singkat
4. Pasangkanlah 2 kabel pada kutub posistif dan negatif yang akan menuju ke power supply(batterai)
5. Setelah selesai, teslah rangkaian flip flop tersebut dengan menggunakan batterai 9 volt. Jika LED menyala secara bergantian maka rangkaian tersebut sukses. Tetapi jika tidak , maka ada kesalahan dan periksa ulanglah rangkaian
PENYELESAIAN
1. Periksa semua peralatan sebelum meninggalkan tempat
2. Menyimpan alat dan bahan ke tempat masing masing
3. Kumpulkan hasil praktek ke pembimbing bengkel
4. Lakukan pemberian sebelum meninggalkan tempat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Dari transistor ke saklar elektronik- arus(dari baterai) ke resistor- resistor ke capasitor (capasitor menyimpan arus)- capasitor memberi arus kepada kaki emitor secara bergantian (hal ini yangmembuat rangkaian bisa berkedip secara bergantian) setelah itu arus kembali lagi ke baterai.
Dalam percobaan yang kami lakukan terdapat kendala yang menyebabkan LED tidak bisa menyala. Namun setelah kami mengecek kembali rangkaian yang sudah kami rangkai , ternyata kapasitor yang kami pasang terbalik pemasanganya.
Setelah kami membuat rangkaian flip-flop yang kedua, kami berhasil dalam membuat flip-flop. keberhasilan ini dikarenakan pemasangan semua komponen benar.
4.2 Perhitungan
1. RESISTOR
Cara menghitung resistor dengan melihat kode warnanya kita dapat menghitung berapa Ohm resistor tersebut bisa juga dengan mengunakan AVO dengan menempelkan kedua kaki resistor pada prob + dan –
2. LED
Cara mengetahui kaki positif negatifnya kita bisa menggunakan AVO dengan cara menempelkan kedua kakinya kita juga bisa melihat dari panjang kaki kakinya missal yang panjang + dan yang pendek –
3. TRANSISTOR
Cara menentukan emitor, basis, kolektor dapat menggunakan avo
4. KAPASITOR
Cara menghitung nilai kapasitor dapat di tentukan berdasarkan kode angka dan cara menentukan kutub + dan – nya dapat dilihat dari symbol – yang ada di kapasitor
4.3 Cara penggunaan kerja flip flop
Arus listrik mengalir hingga mengisi 2 kapasitor
Kapasitor yang terisi penuh duluan, dia yang akan mengeluarkan muatannya pertama kali
Kapasitor 1 mengeluarkan muatannya hingga mengenai basis pada transistor 1. Jika muatan yang dikeluarkan kapasitor 1 sesuai yang di perlukan basisi dalam mengaktifkan transistor 1. Maka transistor 1 dalam keadaan on, sehingga arus diperbolehkan melewati kolektor ke emitor
Akibatnya LED 1 yang berhubungan dengan transistor 1 ini akan menyala
Sedangkan kapasitor 2 dalam keadaan off, karna muatan dalam kapasitor 2 belum bisa dikeluarkan. Sehingga LED2 tidak menyala. Walau ada muatan yang mengalir dari kolektor ke emitor transistor 2, namun masih belum cukup untuk membuat led 2 menyala
Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum di atas dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Rangkaian Flip Flop merupakan rangkaian yg memakai trigger, karenanya akan menghasilkan angka logic berupa 1 dan 0 disaat keluarnya.
2. Pembuatan rangkaian Flip Flop harus sesuai dengan ketentuan.
3. Pemasangan komponen harus pas dengan posisi jalur – jalur rangkaian Flip Flop.
4. Melakukan penyolderan harus hati – hati dan harus teliti.
5. Rangkaian Flip Flop akan mempengaruhi durasi nyalanya LED.
6. 1 komponen yang mengalami kerusakan, maka rangkaian tersebut akan mengalami kegagalan dalam flip flop.
Saran
Dengan adanya pembelajaran mengenai rangkaian elektronika sederhana, hendaknya kita mampu untuk lebih inovatif serta kreatif, demi perkembangan ilmu pengetahuan yang lebih maju ke depannya
Dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat diharapkan dapat memacu semangat dalam mempelajarinya kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Yogiasshiddiq.blogspot.com “Lampu Flip Flop”
https://yogiasshiddiq.blogspot.com/?m=1
7 November 2018
kenapasayaganteng.blogspot.com ‘membuat rangkaian lampu flip flop”
https://kenapasayaganteng.blogspot.com/2015/01/cara-membuat-rangkaian-lampu-flip-flop.html?m=1
7 November 2018
Skemaku.com “skematik flip flop”
https://skemaku.com
8 November 2018
NyebarIlmu.com “Flip Flop Rangkaian”
https://www.nyebarilmu.com/rangkaian-flip-flop-versi-modifikasi/
5 November 2018
BelajarElektronika.com “Cara Kerja Lampu Flip Flop”
www.belajarelektronika.net
8 November 2018
Profil Penulis
Nama Lengkap : Yogi As Shiddiq
Email : yogiasshiddiq@gmail.com
Akun Facebook : Yogi As Shiddiq
Alamat sekolah : SMKN 1 Soreang
Status : Pelajar
Ig : @yyogii_
Yt : Yogi As Shiddiq
https://www.youtube.com/channel/UC5p-eVLtjg7usFpggsc1Ygg
WOI YANG BACA TERIMA KASIH KEK, "MAKASIH BANG GITU"
BalasHapusMakasihh
Hapustengkyu bang
BalasHapus